Ukuran Gejala Pusat (UGP)
Pengertian
Ukuran Gejala Pusat
Ukuran gejala pusat adalah bilangan yang
digunakan untuk mewakili sekumpulan
data. Ukuran gejala pusat besarnya diperlihatkan oleh rata-rata,median,modus,
kuartil,desil dan persentil. Ukuran gejala pusat pada umumnya mempunyai kecenderungan terletak
di tengah-tengah dan memusat ke dalam suatu kelompok data yang disusun menurut
besar kecilnya nilai data. Pengukuran nilai dapat dilakukan dengan menggunakan
data populasi maupun data sampel, dan dari data yang belum dikelompokkan maupun
yang sudah dikelompokkan. Selain itu pengukuran gejala pusat perlu
memperhatikan skala pengukuran datanya yaitu nominal, ordinal,interval dan
rasio.
Skala Pengukuran
Jika kita melakukan pengukuran, maka
akan menghasilkan bilangan.Bilangan sebagai hasil dari suatu pengukuran dapat dibedakan menjadi empat tingkatan atau skala. Skala pengukuran tersebut
terdiri dari :
a.
Skala nominalàbilangan hasil pengukuran yang fungsinya
hanya untuk membedakan saja, antara objek yang satu dengan objek yang
lain. Maka untuk bilangan berskala
nominal tidak berlaku hukum matematika, yaitu tambah, kurang, bagi, dan kali.
Misalnya : Nomor KTP, Nomor Rumah,Nomor Motor.
b.
Skala ordinalàbilangan hasil pengukuran yang mempunyai
fungsi untuk membedakan dan meranking, antara objek yang satu dengan objek
yang lain. Contohnya : Nomor sepatu, nomor baju.
c.
Skala intervalàbilangan hasil pengukuran yang fungsinya
untuk membedakan, merangking, mempunyai jarak yang teratur, antara objek
yang satu dengan objek yang lain, tetapi titik nolnya tidak mutlak. Contohnya :
Jam dan suhu udara.
d.
Skala rasioàbilangan hasil pengukuran yang fungsinya
untuk membedakan, merangking, mempunyai jarak yang teratur, antara objek
yang satu dengan objek yang lain, dan titik nolnya mutlak.Misalnya :
Penghasilan per bulan, Jumlah Mahasiswa.
4.1
UGP Untuk Data Tidak Berkelompok (Ungrouped Data)
1. Rata-rata Hitung
(Arithmatic Mean)
Rata-rata hitung adalah ukuran gejala pusat untuk data
tidak berkelompok, jika datanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Datanya
berskala interval.
b.
Datanya
relatif homogen (tidak mengandung bilangan ekstrim atau outlier).
Rumus:
v Untuk datapopulasi
v Untuk datasampel
Keterangan :
∑X = Jumlah data
N = Banyaknya data untuk populasi
n = Banyaknya data untuk sampel
2. Rata-rata
Tertimbang atauBerbobot(Weight Mean)
Merupakan UGP yang digunakan untuk data tidak berkelompok, jika datanya
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Datanya berskala interval.
b. Datanya mempunyai bobot yang berbeda.
Rumus
:
Keterangan
:
Bi = Bobot data
Xi = Nilai variabel yang akan dihitung rata-ratanya
Contoh Soal :
Reza merupakan mahasiswa IKOPIN yang baru saja menerima
transkip nilai dan nilainya adalah sebagai berikut :
Mata
Kuliah
|
Sks
|
Nilai
Huruf
|
Nilai
Mutu
|
Matematika Ekonomi
|
3
|
A
|
4
|
Pendidikan Agama
|
2
|
B
|
3
|
Bahasa Inggris
|
3
|
A
|
4
|
Bahasa Indonesia
|
2
|
A
|
4
|
Ilmu Budaya
Dasar
|
3
|
B
|
3
|
Pengantar Bisnis
|
3
|
B
|
3
|
Pendidikan Pancasila
|
2
|
B
|
3
|
Pengantar
Ilmu Ekonomi
|
2
|
A
|
4
|
Hitunglah IPK sementara yang didapat
oleh Budi ?
Jawab :
Jadi, IPK sementara
yang di dapat Reza adalah 3,5.
1. Rata-rata Ukur (Geometric
Mean)
Adalah UGP yang digunakan untuk menghitung rata-rata data tidak
berkelompok, jika datanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Datanya
berskala interval.
b.
Datanya
untuk mengukur rata-rata pertumbuhan atau rata-rata pertambahan atau rata-rata kenaikkan.
v Rate
of Growth yaitu rata-rata ukur untuk menghitung rata-rata pertumbuhan,baik
dalam bidang ekonomi,biologi,maupun
kependudukan.
Rumus :
v Apabila ingin
mengetahui kuantitas pada periode ke-n.
Rumus
:
Keterangan :
= Rate of interest/ Rata-rata kenaikan /
pertumbuhan / pertambahan (dalam
decimal)
= Jumlah data pada periode akhir (periode
ke – n)
= Jumlah data periode awal (periode ke –
0)
n = Lama periode (periode ke n – periode ke 0)
Contoh Soal :
1.
Jumlah nasabah di Bank BRI di Jatinangor
pada tahun 2009 adalah 2.016 orang.
Pada tahun 2013 jumlah nasabahnya menjadi 2.345 orang. Berapa rata-rata persentase
kenaikan jumlah nasabah di Bank BRI
Jatinangor per tahun ?
Jawab :
Dik : = 2.345
= 2.016
n = 4 tahun (2013 - 2009)
Jadi, kenaikan jumlah
nasabah di Bank BRI Jatinangor per tahun adalah 3,85%.
2.
Rata-rata jumlah penduduk di Kab.Indramayu
pada tahun 2010 adalah 1,7 juta jiwa pada tahun 2015 diketahui bahwa rata-rata
kenaikan jumlah penduduknya 3,5%. Berapakah jumlah penduduk
di Kab.Indramayu
pada tahun 2015 ?
Jawab :
Dik :
Po = 1,7 juta
= 0,035
n = 5
tahun (2010 sampai dengan 2015)
juta
Jadi, jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu pada tahun 2015 yaitu
sebanyak 2,019 juta
jiwa.
1.
Median Untuk Data Tidak
Berkelompok
Median adalah bilangan yang membagi sederetan bilangan
yang sudah diurutkan menjadi 2 bagian yang sama.
Cara menghitung
median untuk data tidak berkelompok :
a.
Buat
array atau urutkan datanya
b.
Cari
letak median
c.
Hitung
nilai median
v Nilai
median untuk data yang jumlahnya genap:
=
v Nilai median untuk data yang jumlahnya ganjil
:
Dilihat nilai tengah dari data. Contoh ( 5 6 7 8 9) jadi = 7
2.
Kuartil Untuk Data Tidak Berkelompok ( Ki )
Kuartil adalah bilangan yang membagi sederetan
bilangan yang sudah diurutkan menjadi 4 bagian yang sama. Nilai kuartil ada 3 yaitu Kuartil 1 (K), Kuartil 2 (K) dan Kuartil 3
(K).
Cara menghitung kuartil untuk data tidak berkelompok :
a.
Buat
Array
b.
Cari
Letak Kuartilà
c.
Hitung
Nilai Kuartil
Nilai
Ki = Bilangan letak Ki + pecahan (Bilangan diatas Ki – Bilangan letak
Ki)
3. Desil Untuk Data Tidak Berkelompok
Desil adalah nilai yang membagi susunan data menjadi 10
bagian sama banyak .
Cara menghitung desil untuk data tidak berkelompok :
a.
Buat array dan urutkan datanya
b.
Cari letak kuartil à=
c.
Hitung nilai desil
Nilai Di= Bilangan
letak Di + pecahan (Bilangan diatas Di – Bilangan letak Di)
4. Persentil Untuk
Data Tidak Berkelompok
Persentil
adalah nilai yang membagi susunan data menjadi 100 bagian sama banyak.
a.
Buat array dan urutkan datanya
b.
Cari letak persentilà =
c.
Hitung nilai persentil
Nilai
Pi = Bilangan letak Pi + pecahan ( Bilangan diatas Pi –
Bilangan letak Pi )
5.
Modus Untuk Data
Tidak Berkelompok
Modus
dalam data tidak berkelompok dapat diketahui dari data yang mempunyai frekuensi
tertinggi dalam suatu deretan data.
Komentar